2015-11-17

Ikhlas dan Sabar

Ikhlas dan sabar adalah 2 hal yang menurut saya takkan terpisahkan, kenapa? karena ketika seseorang ikhlas terhadap sesuatu maka orang itu akan dan harus bersabar, begitu pula dengan orang yang sabar akan suatu keadaan pasti akan ikhlas menerima keadaan tersebut. Pada dasarnya kedua sifat ini mudah dibicarakan namun sulit untuk dilakukan, banyak terkadang ada seseorang yang mengikhlaskan sesuatu namun terkadang mengharapkan sesuatu yang dapat mengakibatkan orang itu menjadi tidak sabar. Semisalnya seseorang mengikhlaskan uang sebesar 1000 rupiah nya hilang, namun ia mengharapkan ada siapapun yang akan memberikan uang, sebenarnya mengharapkan hal tersebut tidak salah namun pemikiran tersebut membuat kita mengikhlaskan sesuatu itu menjadi setengah-setengah.



Ikhlas dan sabar juga dapat merupakan ketika ada orang membenci kita karena suatu hal, maka kita harus bersabar dan ikhlas bahwa ada orang yang membenci kita. Semisalnya, ada seseorang yang membenci saya, mungkin karena saya lagi jarang berkomunikasi dengan mereka atau mungkin karena saya terlihat seperti seseorang yang sedang menghindar dari mereka. Padahal saya biasa - biasa saja, saya jarang berkomunikasi karena lagi tidak ada topik yang ingin dibicarakan dengan mereka, bahkan bilapun ada jarang ada tanggapan dari mereka. Kalau semisalnya karena terlihat sedang menghindari mereka, padahal memang karena saya sedang disibukan dengan tugas kuliah  yang muncul bersamaan, jadi saya mengurangi waktu berkumpul dengan mereka.

Ikhlas dan sabar juga bisa berupa ketika kita punya penyakit yang mungkin belum bisa disembuhkan. Maka sebaiknya kita harus bersabar menghadapi penyakit tersebut, dan ikhlas bahwa kita terkena penyakit tersebut. semisalnya seseorang terkena penyakit yang dibawa nya sejak lahir atau disebut penyakit keturunan, maka orang itu akan bersabar menjalani hari - hari bersama penyakit tersebut dan ikhlas menerimanya. Jangan karena penyakit itu malah kita merasa seperti dunia telah berakhir, atau seperti akan meninggal besok, walaupun memang iya. Tetapi maksud saya adalah jalani hari - harimu seperti sudah terbiasa akan hal tersebut dan terus bersemangat bahwa sembuh dari penyakit itu masih ada harapannya.

Ikhlas dan sabar juga bisa berupa ketika kita kehilangan seseorang yang kita sayangi untuk selama-lamanya. Contohnya saja ketika ayah saya meninggal, saya merasa terpukul akan kejadian tersebut, bahkan pada saat kejadian saya sempat merasa "ini bercanda" atau menganggap bahwa hal tersebut tidak dapat dipercaya akan datang secepat ini. Selain itu saya sedih karena belum bisa memberikan apa - apa kepada ayah saya. Namun pada akhirnya saya memang harus bersabar menghadapi kejadian ini, dan harus rela ikhlas menerima kenyataan bahwa ayah saya telah pergi untuk selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar